Tulisan ini Amws kutip dari artikel Mengenang Dolanan Doeloe, karena isi sangat menggugah rasa muda saya dulu yang mendorong ingin ikut membagikan tulisan ini di blog Amws ini
Saat melihat foto yang melengkapi tulisan ini, Anda yang duduk di
bangku sekolah dasar pada 80-an sampai awal 90-an mungkin langsung
teringat dengan satu pemandangan. Ada abang yang duduk di depan pintu
gerbang sekolah. Ia membawa banyak konsol game alias video game
yang masing-masing diikat seutas tali. Siapa pun yang ingin bermain
harus membayar. Ketika waktu bermain habis, tali itu akan ditariknya.
Kenangan atas permainan masa kecil itu kini bisa dinikmati oleh
pengguna ponsel Android. Sebab, di Play Store ada beberapa judul
aplikasi yang berusaha melahirkan kembali dolanan doeloe tersebut. Di antaranya, Western Bar, Heli Battle, dan SL Bankman.
Penampilan aplikasi itu mirip dengan konsol game aslinya. Penulis
kebetulan menyimpan konsol game Casio CG-300 Western Bar. Cermatilah
barang aslinya di foto, lalu bandingkan dengan aplikasi Western Bar
ketika dijalankan di ponsel Android Sony. Kecuali sedikit perbedaan
warna kuning di “sampul muka”, tampilan keduanya bak pinang dibelah dua.
Bagian dalamnya juga kembar. Yang tersaji di layar ponsel malahan
lebih enak dipandang mata karena lebih kontras. Warna hitamnya
benar-benar hitam, bukan cenderung abu-abu. Betapa pun, sensasi bermain
di peranti aslinya terasa lebih asyik. Sebab, ada tombol fisik yang
harus ditekan dan akan memberikan umpan balik.
Tak mengenal aneka judul permainan yang penulis sebutkan di atas?
Berarti, hampir pasti Anda baru menghirup udara bumi pada 90-an atau
sesudahnya. Silakan mencobanya untuk merasakan permainan masa lalu kakak
atau malahan orang tua Anda.
Sumber: http://ponselmu.com/mengenang-dolanan-doeloe
Juni 29, 2013
Juni 21, 2013
Jenis jenis GPU Smartphone (Android)
Saat ini tentu kita sering mendengar istilah Graphics Processing Unit (GPU) terutama pada perangkat smartphone berbasis Android. Tentu beberapa orang dari kita sudah mengetahui apa itu GPU tapi tidak sedikit yang belum apa itu GPU, apa fungsinya serta GPU seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan kita ketika kita sedang memilih perangkat smartphone berbasis Android, ada baiknya kita bahas apa itu GPU (diambil dari berbagai sumber)
1. Apakah GPU / Graphics Processing Unit?
GPU atau Graphics Processing Unit adalah chip yang bekerja mengotaki kinerja grafis pada perangkat khususnya yang berbasis Android. GPU tidak lain adalah Video Graphics Adapter (VGA) PC/Komputer karena pada dasarnya prinsip kerjanya sama. Tentu GPU memegang peranan penting pada perangkat berbasis Android ketika digunakan untuk bermain game-game 3D kelas High Definition (HD) atau video berkualitas tinggi. Tentu semakin tinggi kualitas GPU maka semakin mahal harga sebuah perangkat Android.
2. Cara kerja Graphics Processing Unit
Saat GPU menerima raw data,serangkaian proses panjang dimulai dan diakhiri dengan memunculkan gambar di layar perangkat. Graphics Pipeline, yaitu channelling agar data dalam card sampai pada frame buffer, umumnya hampir sama pada semua graphics card yang ada saat ini. Seluruh proses tersebut diulang untuk setiap gambar (frame). Agar dapat menghasilkan gerakan yang cepat.
Setelah data dikirim ke GPU melalui interface, langkah pertama proses pipeline-nya adalah mempersiapkan kalkulasi (pre-calculation) dan mengubah data dengan menggunakan sebuah pre-processor (setup Engine atau Input Assembler). Pre-processor ini mendeteksi jenis data, apakah berkaitan dengan vector,gambar,dank ode program, dan mempersiapkan raw data sehingga dapat diproses oleh modul yang tepat. Disini, ditentukan apakah raw data diproses oleh sebuah Vertex Shader, Geometry Shader, Pixel Shader, atau sebuah texture unit.
Setiap objek 3D terdiri atas berbagai triangle. Vertex Shader (Vertices adalah titik-titik sudut sebuah polygon) disuplai dengan koordinat-koordinat ini. segitiga-segitiga ini kemudian membentuk sebuah dunia 3D berdasarkan koordinat tersebut yang diselaraskan, di-scaling, atau di-distorsi sesuai dengan arah pandangan mata. Area pandangan yang diasumsikan ini disebut sebagai frustum. Setelah scane tersebut terbentuk,dilakukan pemeriksaan apakah sebuah objek harus terlihat atau tidak, berada di area frustum, dan apakah seluruh atau sebagian ditutupi oleh objek-objek.
Elemen yang tidak terlihat akan disingkirkan dari scane untuk menghindari proses kalkulasi yang tidak diperlukan. Proses ini disebut Frustum Culling. Apabila ditemukan sebuah objek terlalu jauh untuk dapat terlihat atau terlalu dekat menghadap (membelakangi) penonton (secara teoritis), maka proses ekuivalennya disebut sebagai clipping.
Proses Vertex Shader yang terakhir adalah lighting. Disini, 3D scane akan diterangi oleh sumber cahaya ke dalam lingkungan (ruang) tersebut. Tanpa langkah ini, 3D scane terlihat gelap. Vertex Shader hanya dapat memanipulasi objek, namun tidak dapat menghasilkan elemen geometri baru, seperti titik, garis, dan segitiga.
Apabila gambar yang akan dilihat anda (viewer) sudah terbentuk dalam grid model dengan lighting source-nya,berarti prosesnya telah membuat sebuah foto dari scane tersebut dalam gambar 2D (dua dimensi) untuk ditampilkan di monitor. Proses ini dinamakan rastering atau rendering. Setiap titik sebuah objek 3D, yang selama ini hanya disimpan sebagai vector, akan diubah menjadi sebuah pixel. Langkah selanjutnya yang menguras tenaga adalah shading (shadowing) yang dilakukan oleh Pixel Shader. Pixel Shader akan memproses warna dan atribut yang diperlukan, seperti trasnparasi, pemantulan atau struktur dari masing-masing pixel. Hasilnya, objek 3D akan mendapat pewarnaan.
Prinsipnya, sekarang gambar sudah jadi. Proses yang diperlukan hanyalah penyempurnaan malalui berbagai filter agar scane terlihat lebih realistis. Untuk itu tekstur, yaitu Bitmaps (gambar) yang sudah jadi, akan diproyeksikan menjadi sebuah objek 3D (Texture Mapping). Dengan cara ini, dengan mudah dihasilkan gambar-gambar yang terlihat seperti foto minus fleksibelitas sebuah objek 3D. Jadi obyek yang dibentuk oleh tekstur dapat terlihat bagus dari depan, namun terlihat datar saja dari samping. Anisotrophic filtering, yang juga ditempatkan dalam tekstur units, berfungsi agar teksture yang sudah terdistorsi secara perspektif dapat ditampilkan secara tajam dari kejauhan.
Apakah Android benar-benar menggunakan OpenGL ES API untuk percepatan UI?
Sejak Android 2.1 tidak menggunakan GOOGLES 1,0 API untuk mempercepat GUI, dalam ketiadaan HW menggunakan sampel GOOGLES 1,0 implementasi SW.
Jawabannya adalah TIDAK. Android menggunakan skia yang merupakan software untuk render yang menawarkan performa yang hebat dan mudah dibawa di prosesor ARM, hal ini menjadikan sangat baik terhadap NEON ARM (SIMD) prosesor. Implementasi OpenGL Software adalah tidak menawarkan OpenGL ES 1.1 dengan implementasi penuh. Sebuah OpenGL ES hanya mengimplementasi pada perangkat keras yang terintegrasi sebagai bagian dari libgl.so dan libgl2.so, namun ini hanya digunakan melalui lapisan tipis JAVA API untuk permainan dan sebagai bagian dari NDK. Intinya adalah Google perlu untuk keluar dengan mekanisme antarmuka dan tumpukan grafis yang portable dan scalable.
3. Jenis Graphics Processing Unit
A. Adreno
Seri Adreno yang merupakan buatan ATI yang sekarang anak perusahaan AMD dulu disebut seri ATI imageon, sekitar tahun 2002-2004 yaitu pada awal-awal keluarnya seri GPU ini.
Pada tahun 2008, AMD imageon di jual ke salah satu produsen prosesor terkemuka, yaitu Quallcom. Dan sekarang ATI/AMD hanya mensupport arsitektur dan pengembangannya saja. Kini seri Adreno merupakan bawaan dari semua SOC (System On Chip) buatan Quallcom. Adreno sendiri juga dibagi menjadi beberapa kelas:
B. PowerVR
Seri PowerVR merupakan buatan video logic yang dulu juga pernah meramaikan pasar VGA, namun seiring dominasi NVIDIA dan ATI, video logic kini hanya bermain di dunia GPU mobile gadget. PowerVR sendiri tidak di produksi dalam bentuk jadi oleh power logic namun mereka hanya membuat draft arsitekturnya yg dijual lisensinya ke berbagai produsen prosesor terkemuka seperti NEC, Intel, Freescale, Texas Instruments dan lain-lain.
Seri PowerVR sendiri sekarang sudah mencapai 6 seri, seri 2 nya pernah dipakai pada console game tahun 1900-an, yaitu Dream cast dan Sega saturn. Seri powerVR SGX 5 merupakan seri yang paling sering ditemui pada smartphone, SGX 5 sendiri merupakan GPU elite dalam dunia smartphone, mungkin seperti BMW di dunia mobil J.Seri SGX yang tercatat pernah dipakai dalam berbagai smartphone dan gadget berikut:
C. Mali
Seri Mali, GPU ini merupakan arsitektur buatan ARM, walaupun masih jarang terdengar namanya, namun kekuatannya tidak bisa diremehkan. Seri-seri GPU Mali beredar mulai dari HDTV, game console (PS3), hingga smartphone. Khusus untuk smarphone, seri yang digunakan adalah Mali 400MP4 (MP adalah indikator core yang digunakan). GPU ini merupakan bagian dari SOC Exynos dualcore CPU 1.2ghz A9 milik Samsung Galaxy S II. Kabarnya Mali 400MP4 ini mampu merender hampir setara PS3 maupun Xbox 360.
D. GeForce ULP
Seri Geforce ULP (Ultra Low Power) merupakan GPU yg mnjadi bagian dari SOC Tegra 2 yang diproduksi oleh NVIDIA. Geforce ULP ini menggunakan Quadcore 4 pixel shaders + 4 vertex shaders hingga total ada 8 core yang berada di dalamnya.
Jika untuk menentukan performa tentu saja tidak lepas dr SOC apa yg dipakai, sangat sulit untuk menentukan point yg digunakan untuk komparasi karena masing-masing GPU sangat tergantung juga pada kinerja dan support dr SOCnya. Contohnya saja, SOC OMAP seri 4 dgn GPU SGX540 quadcore vs tegra 2 dgn GPU ULP geforce 8core, sapa yg akan menang? Apabila melihat jumlah core, secara kasat mata orang akan menjagokan 8core yg berada pada geforce ULP namun bila menghitung kemampuan SOC maka trlihat OMAP 4 trnyata bisa melibas Tegra 2, tidak hanya dari hasil benchmark, framerate, javascript render, namun jg dlm soal efisiensi pemakaian battere.
Hal ini tidak mengherankan karena OMAP 4 memiliki beberapa senjata rahasia seperti support dual channel memori LP DDR2 hingga 1GB, dimana Tegra 2 baru mampu menggunakan single channel. Kembali lg kemampuan SOC sangat menentukan hasil, begitu juga dengan Snapdragon dengan core scorpion-nya, apakah akan kalah perform dengan Tegra 2? Tidak juga, terutama utk hasil multimedia dimana kekuatan snapdragon dan adreno memang di optimalisasi pada sisi ini.
Kendala berikutnya dalam membandingkan monster-monster GPU ini adalah perbedaan cara render yg dilakukan pada masing-masing platform, misalnya saja Adreno dengan SOC snapdragon biasa menggunakan metode render (bila melewati batas kemampuannya) menurunkan kualitas namun mempertahankan resolusi agar framerate terjaga, sementara Hummingbird dengan GPU SGX540 merender murni menggunakan kekuatan GPUnya bahkan tetap dengan menghidupkan vsync. Walaupun terlihat dimata kita performa nya hampir sama, dengan hasil framerate yang tidak jauh berbeda, namun jika vsync dimatikan dan dibandingkan kualitas gambarnya akan terlihat dimana SGX540 benar2 monster dan sangat cepat!
Hal ini juga belum lagi ditambah dengan driver yang dipakai di dalam OS yg berada di smartphone atau gadget tersebut. Jadi, cukup sulit menentukan mana GPU terbaik, karena masing-masing GPU memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri dan tergantung pula pada support dari SOC nya masing-masing.
Kelas Graphics Processing Unit
a. Kelas low end
- Adreno 130 (HTC Hero)
- Adreno 200 (GALAXY MINI/Fit/Ace, Nexian Journey, CSL MI320, Desire, Nexus One, Droid Incridible, X10)
- Power vr 530 (Milestone1, Charm)
b. Kelas mid end
- Adreno 205 (CSL MI410, Galaxy W, Huawei X5, Xperia Mini/Pro/Active, Droid X, HTC Thunderbolt, SE Play)
- PowerVR 535 (iPhone 4/ iPod gen4/ iPad)
- Hummingbird/SGX540 clock 200 (Samsung Galaxy S/ Tab1/ Epic 4G)
c. Kelas high end
- SOC A5/SGX543MP2 (iPad 2)
- SGX543MP4, yang dipakai di Playstation Vita
- Adreno 220 (HTC Sensation)
- Nvidia Tegra 2 (LG Optimus 2X)
- Mali 400MP2 (Galaxy S II )
- SGX544MP+ akan berada di OMAP 5 yg mnggunakan quadcore dual CPU A15
- Adreno 225
- Mali 400MP4 (Galaxy S3)
Untuk mengetahui GPU yang digunakan dalam perangkat Android, kita harus menginstall quadrant standar/aplikasi yang sejenis atau anda dapat membaca artikel maxiandroid tentang benchmark.
1. Apakah GPU / Graphics Processing Unit?
GPU atau Graphics Processing Unit adalah chip yang bekerja mengotaki kinerja grafis pada perangkat khususnya yang berbasis Android. GPU tidak lain adalah Video Graphics Adapter (VGA) PC/Komputer karena pada dasarnya prinsip kerjanya sama. Tentu GPU memegang peranan penting pada perangkat berbasis Android ketika digunakan untuk bermain game-game 3D kelas High Definition (HD) atau video berkualitas tinggi. Tentu semakin tinggi kualitas GPU maka semakin mahal harga sebuah perangkat Android.
2. Cara kerja Graphics Processing Unit
Saat GPU menerima raw data,serangkaian proses panjang dimulai dan diakhiri dengan memunculkan gambar di layar perangkat. Graphics Pipeline, yaitu channelling agar data dalam card sampai pada frame buffer, umumnya hampir sama pada semua graphics card yang ada saat ini. Seluruh proses tersebut diulang untuk setiap gambar (frame). Agar dapat menghasilkan gerakan yang cepat.
Setelah data dikirim ke GPU melalui interface, langkah pertama proses pipeline-nya adalah mempersiapkan kalkulasi (pre-calculation) dan mengubah data dengan menggunakan sebuah pre-processor (setup Engine atau Input Assembler). Pre-processor ini mendeteksi jenis data, apakah berkaitan dengan vector,gambar,dank ode program, dan mempersiapkan raw data sehingga dapat diproses oleh modul yang tepat. Disini, ditentukan apakah raw data diproses oleh sebuah Vertex Shader, Geometry Shader, Pixel Shader, atau sebuah texture unit.
Setiap objek 3D terdiri atas berbagai triangle. Vertex Shader (Vertices adalah titik-titik sudut sebuah polygon) disuplai dengan koordinat-koordinat ini. segitiga-segitiga ini kemudian membentuk sebuah dunia 3D berdasarkan koordinat tersebut yang diselaraskan, di-scaling, atau di-distorsi sesuai dengan arah pandangan mata. Area pandangan yang diasumsikan ini disebut sebagai frustum. Setelah scane tersebut terbentuk,dilakukan pemeriksaan apakah sebuah objek harus terlihat atau tidak, berada di area frustum, dan apakah seluruh atau sebagian ditutupi oleh objek-objek.
Elemen yang tidak terlihat akan disingkirkan dari scane untuk menghindari proses kalkulasi yang tidak diperlukan. Proses ini disebut Frustum Culling. Apabila ditemukan sebuah objek terlalu jauh untuk dapat terlihat atau terlalu dekat menghadap (membelakangi) penonton (secara teoritis), maka proses ekuivalennya disebut sebagai clipping.
Proses Vertex Shader yang terakhir adalah lighting. Disini, 3D scane akan diterangi oleh sumber cahaya ke dalam lingkungan (ruang) tersebut. Tanpa langkah ini, 3D scane terlihat gelap. Vertex Shader hanya dapat memanipulasi objek, namun tidak dapat menghasilkan elemen geometri baru, seperti titik, garis, dan segitiga.
Apabila gambar yang akan dilihat anda (viewer) sudah terbentuk dalam grid model dengan lighting source-nya,berarti prosesnya telah membuat sebuah foto dari scane tersebut dalam gambar 2D (dua dimensi) untuk ditampilkan di monitor. Proses ini dinamakan rastering atau rendering. Setiap titik sebuah objek 3D, yang selama ini hanya disimpan sebagai vector, akan diubah menjadi sebuah pixel. Langkah selanjutnya yang menguras tenaga adalah shading (shadowing) yang dilakukan oleh Pixel Shader. Pixel Shader akan memproses warna dan atribut yang diperlukan, seperti trasnparasi, pemantulan atau struktur dari masing-masing pixel. Hasilnya, objek 3D akan mendapat pewarnaan.
Prinsipnya, sekarang gambar sudah jadi. Proses yang diperlukan hanyalah penyempurnaan malalui berbagai filter agar scane terlihat lebih realistis. Untuk itu tekstur, yaitu Bitmaps (gambar) yang sudah jadi, akan diproyeksikan menjadi sebuah objek 3D (Texture Mapping). Dengan cara ini, dengan mudah dihasilkan gambar-gambar yang terlihat seperti foto minus fleksibelitas sebuah objek 3D. Jadi obyek yang dibentuk oleh tekstur dapat terlihat bagus dari depan, namun terlihat datar saja dari samping. Anisotrophic filtering, yang juga ditempatkan dalam tekstur units, berfungsi agar teksture yang sudah terdistorsi secara perspektif dapat ditampilkan secara tajam dari kejauhan.
Apakah Android benar-benar menggunakan OpenGL ES API untuk percepatan UI?
Sejak Android 2.1 tidak menggunakan GOOGLES 1,0 API untuk mempercepat GUI, dalam ketiadaan HW menggunakan sampel GOOGLES 1,0 implementasi SW.
Jawabannya adalah TIDAK. Android menggunakan skia yang merupakan software untuk render yang menawarkan performa yang hebat dan mudah dibawa di prosesor ARM, hal ini menjadikan sangat baik terhadap NEON ARM (SIMD) prosesor. Implementasi OpenGL Software adalah tidak menawarkan OpenGL ES 1.1 dengan implementasi penuh. Sebuah OpenGL ES hanya mengimplementasi pada perangkat keras yang terintegrasi sebagai bagian dari libgl.so dan libgl2.so, namun ini hanya digunakan melalui lapisan tipis JAVA API untuk permainan dan sebagai bagian dari NDK. Intinya adalah Google perlu untuk keluar dengan mekanisme antarmuka dan tumpukan grafis yang portable dan scalable.
3. Jenis Graphics Processing Unit
A. Adreno
Seri Adreno yang merupakan buatan ATI yang sekarang anak perusahaan AMD dulu disebut seri ATI imageon, sekitar tahun 2002-2004 yaitu pada awal-awal keluarnya seri GPU ini.
Pada tahun 2008, AMD imageon di jual ke salah satu produsen prosesor terkemuka, yaitu Quallcom. Dan sekarang ATI/AMD hanya mensupport arsitektur dan pengembangannya saja. Kini seri Adreno merupakan bawaan dari semua SOC (System On Chip) buatan Quallcom. Adreno sendiri juga dibagi menjadi beberapa kelas:
- Adreno 130, yang berada didalam SOC Quallcom seri MSM7xxx.
- Adreno 200, yang berada pada QSD8x50 (snapdragon gen 1, QSD mrupakan kode dari seri SOC snapdragon) and MSM7x27 (MSM merupakan kode untuk produk SOC quallcom untuk seri general). Biasanya, Adreno seri ini dipakai di handheld Android kelas low-end (spesifikasi rendah, dengan prosesor 600-800 MHz).
- Adreno 205 di QSD8x50A (1.3 GHz), MSM7x30 (800 MHz+L2 cache), MSM8x55 (1 GHz+L2 cache).
- Adreno 220, merupakan andalan mereka yang terbaru, saya sendiri belum memiliki banyak info tentang Adreno 220 ini, tapi nampaknya GPU ini memiliki Multi Core (lebih dari satu inti prosesor). Seri ini dan Adreno 220 biasanya dipakai di handheld Android kelas Mid-End dan High-End (spesifikasi tinggi, dengan prosesor diatas 1GHz).
B. PowerVR
Seri PowerVR merupakan buatan video logic yang dulu juga pernah meramaikan pasar VGA, namun seiring dominasi NVIDIA dan ATI, video logic kini hanya bermain di dunia GPU mobile gadget. PowerVR sendiri tidak di produksi dalam bentuk jadi oleh power logic namun mereka hanya membuat draft arsitekturnya yg dijual lisensinya ke berbagai produsen prosesor terkemuka seperti NEC, Intel, Freescale, Texas Instruments dan lain-lain.
Seri PowerVR sendiri sekarang sudah mencapai 6 seri, seri 2 nya pernah dipakai pada console game tahun 1900-an, yaitu Dream cast dan Sega saturn. Seri powerVR SGX 5 merupakan seri yang paling sering ditemui pada smartphone, SGX 5 sendiri merupakan GPU elite dalam dunia smartphone, mungkin seperti BMW di dunia mobil J.Seri SGX yang tercatat pernah dipakai dalam berbagai smartphone dan gadget berikut:
- SOC A4/SGX535 (iPhone 4/ipod gen4/ipad)
- SOC Hummingbird/SGX540 clock 200 (Samsung Galaxy S)
- SOC OMAP seri 3/SGX530 (Droid X, Motorola Defy, Samsung Galaxy SL, Motorola Mile 2, Droid 2 dan LG optimus Black)
- Intel GMA 500 dan GMA 600 juga menggunakan SGX535 sbg VGA onboard intel atom
- Varian seri 5 berikutnya adalah SGXMP (MP disini mengindikasikan jumlah core) SOC OMAP 4 (4430)/SGX540MP quadcore clock 300 (Blackberry Playbook, LG Optimus 3D).
- SOC A5/SGX543MP2 (iPad 2).
- SGX543MP4, yang dipakai di Playstation Vita.
- Selain itu seri dewa berikutnya, SGX544MP+ akan berada di OMAP 5 yg mnggunakan quadcore dual CPU A15 (eagle platform)+ dual CPU Cortex-M4 cores dgn clock prosesor hingga 2 GHz.
C. Mali
Seri Mali, GPU ini merupakan arsitektur buatan ARM, walaupun masih jarang terdengar namanya, namun kekuatannya tidak bisa diremehkan. Seri-seri GPU Mali beredar mulai dari HDTV, game console (PS3), hingga smartphone. Khusus untuk smarphone, seri yang digunakan adalah Mali 400MP4 (MP adalah indikator core yang digunakan). GPU ini merupakan bagian dari SOC Exynos dualcore CPU 1.2ghz A9 milik Samsung Galaxy S II. Kabarnya Mali 400MP4 ini mampu merender hampir setara PS3 maupun Xbox 360.
D. GeForce ULP
Seri Geforce ULP (Ultra Low Power) merupakan GPU yg mnjadi bagian dari SOC Tegra 2 yang diproduksi oleh NVIDIA. Geforce ULP ini menggunakan Quadcore 4 pixel shaders + 4 vertex shaders hingga total ada 8 core yang berada di dalamnya.
Jika untuk menentukan performa tentu saja tidak lepas dr SOC apa yg dipakai, sangat sulit untuk menentukan point yg digunakan untuk komparasi karena masing-masing GPU sangat tergantung juga pada kinerja dan support dr SOCnya. Contohnya saja, SOC OMAP seri 4 dgn GPU SGX540 quadcore vs tegra 2 dgn GPU ULP geforce 8core, sapa yg akan menang? Apabila melihat jumlah core, secara kasat mata orang akan menjagokan 8core yg berada pada geforce ULP namun bila menghitung kemampuan SOC maka trlihat OMAP 4 trnyata bisa melibas Tegra 2, tidak hanya dari hasil benchmark, framerate, javascript render, namun jg dlm soal efisiensi pemakaian battere.
Hal ini tidak mengherankan karena OMAP 4 memiliki beberapa senjata rahasia seperti support dual channel memori LP DDR2 hingga 1GB, dimana Tegra 2 baru mampu menggunakan single channel. Kembali lg kemampuan SOC sangat menentukan hasil, begitu juga dengan Snapdragon dengan core scorpion-nya, apakah akan kalah perform dengan Tegra 2? Tidak juga, terutama utk hasil multimedia dimana kekuatan snapdragon dan adreno memang di optimalisasi pada sisi ini.
Kendala berikutnya dalam membandingkan monster-monster GPU ini adalah perbedaan cara render yg dilakukan pada masing-masing platform, misalnya saja Adreno dengan SOC snapdragon biasa menggunakan metode render (bila melewati batas kemampuannya) menurunkan kualitas namun mempertahankan resolusi agar framerate terjaga, sementara Hummingbird dengan GPU SGX540 merender murni menggunakan kekuatan GPUnya bahkan tetap dengan menghidupkan vsync. Walaupun terlihat dimata kita performa nya hampir sama, dengan hasil framerate yang tidak jauh berbeda, namun jika vsync dimatikan dan dibandingkan kualitas gambarnya akan terlihat dimana SGX540 benar2 monster dan sangat cepat!
Hal ini juga belum lagi ditambah dengan driver yang dipakai di dalam OS yg berada di smartphone atau gadget tersebut. Jadi, cukup sulit menentukan mana GPU terbaik, karena masing-masing GPU memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri dan tergantung pula pada support dari SOC nya masing-masing.
Kelas Graphics Processing Unit
a. Kelas low end
- Adreno 130 (HTC Hero)
- Adreno 200 (GALAXY MINI/Fit/Ace, Nexian Journey, CSL MI320, Desire, Nexus One, Droid Incridible, X10)
- Power vr 530 (Milestone1, Charm)
b. Kelas mid end
- Adreno 205 (CSL MI410, Galaxy W, Huawei X5, Xperia Mini/Pro/Active, Droid X, HTC Thunderbolt, SE Play)
- PowerVR 535 (iPhone 4/ iPod gen4/ iPad)
- Hummingbird/SGX540 clock 200 (Samsung Galaxy S/ Tab1/ Epic 4G)
c. Kelas high end
- SOC A5/SGX543MP2 (iPad 2)
- SGX543MP4, yang dipakai di Playstation Vita
- Adreno 220 (HTC Sensation)
- Nvidia Tegra 2 (LG Optimus 2X)
- Mali 400MP2 (Galaxy S II )
- SGX544MP+ akan berada di OMAP 5 yg mnggunakan quadcore dual CPU A15
- Adreno 225
- Mali 400MP4 (Galaxy S3)
Untuk mengetahui GPU yang digunakan dalam perangkat Android, kita harus menginstall quadrant standar/aplikasi yang sejenis atau anda dapat membaca artikel maxiandroid tentang benchmark.
Juni 13, 2013
Permainan # atau hashtag di Facebook
Saat ini tentu kita sudah tidak asing dengan tanda kres (#) diikuti kata tertentu yang lebih dikenal dengan istilah hashtag pada jejaring sosial twitter, namun tidak lama lagi simbol # atau hashtag akan muncul di newsfeed Facebook. Facebook akhirnya ikut mengadopsi permainan simbol # yang selama ini lebih dikenal pada Twitter.
Facebook mulai merilis penggunaan hashtag yang bisa diklik ke pengguna terbatas, namun secara bertahap, fitur baru ini akan tersedia bagi seluruh pengguna Facebook dalam beberapa pekan ke depan.
Fungsinya akan sama seperti hashtag di Twitter, yakni memudahkan pengguna mengikuti topik spesifik sesuai minatnya. Ketika sebuah hashtag disertakan dalam sebuah postingan, dengan mengkliknya akan muncul newsfeed dari postingan penggguna lain yang menggunakan hashtag.
Penggunaan simbol hashtag pada Facebook sebagai penanda kita mengikuti sebuah topik diskusi ini bukanlah satu satunya fitur yang ditawarkan Facebook tapi dikemudian hari Facebook menjanjikan beberapa fitur yang memudahkan pengguna untuk terlibat dalam sebuah percakapan atau diskusi menarik. Sebagai langkah awal, Facebook menghadirkan hashtag
Kita lihat saja, akankah penambahan fitur baru ini dan beberapau fitur tambahan lainnya akan menjadikan Facebook berjaya kembali menjadi Sosial Media yang terbesar dan menandingi kesederhanaan dari Twitter, sang kompetitor.
Facebook mulai merilis penggunaan hashtag yang bisa diklik ke pengguna terbatas, namun secara bertahap, fitur baru ini akan tersedia bagi seluruh pengguna Facebook dalam beberapa pekan ke depan.
Fungsinya akan sama seperti hashtag di Twitter, yakni memudahkan pengguna mengikuti topik spesifik sesuai minatnya. Ketika sebuah hashtag disertakan dalam sebuah postingan, dengan mengkliknya akan muncul newsfeed dari postingan penggguna lain yang menggunakan hashtag.
Penggunaan simbol hashtag pada Facebook sebagai penanda kita mengikuti sebuah topik diskusi ini bukanlah satu satunya fitur yang ditawarkan Facebook tapi dikemudian hari Facebook menjanjikan beberapa fitur yang memudahkan pengguna untuk terlibat dalam sebuah percakapan atau diskusi menarik. Sebagai langkah awal, Facebook menghadirkan hashtag
Kita lihat saja, akankah penambahan fitur baru ini dan beberapau fitur tambahan lainnya akan menjadikan Facebook berjaya kembali menjadi Sosial Media yang terbesar dan menandingi kesederhanaan dari Twitter, sang kompetitor.
Juni 11, 2013
4 Smartphone terbaru dari Smartfren
Tepat hari ini, Selasa 11 Juni 2013, Smartfren sebagai penyedia layanan telekomunikasi berbasis teknologi canggih CDMA EV-DO Rev. B Phase 2 dan beberapa tahun terakhir ini fokus mengeluarkan produk smartphone berbasis Android, kali ini Smartfren meluncurkan beberapa produk smartphone Andromax sekaligus, hal ini tentu untuk meneruskan kesusksesan produk sebelumnya seperti Smartfren Andro 4", Smartfren Andro Max atau Smartfren Andromax-U.
Ada empat produk baru seri Andromax yang diperkenalkan, di antaranya yaitu Smartfren Andromax V
yang memang telah diisukan sebelumnya serta New Smartfren Andromax I, Smartfren Andromax C dan Smartfren Windows Phone Huawei Ascend W1.
1. Smartfren Andromax V
Seperti yang sudah diisukan sebelumnya, Smartfren Andromax V adalah tidak lain dari ZTE N986, yang
memiliki spesifikasi diantaranya yaitu menggunakan sistem operasi Android terbaru yakni Jelly Bean 4.2. dengan layar 5 inci dengan resolusi HD 720p ini sudah dibekali dengan quadcore prosesor berkecepatan 1,2 GHz didukung dengan GPU PowerVR SGX 544MP dan RAM yang berkapasitas sebesar 1 Gb.
Berikut Spesifikasi lengkap dari Smartfren Andromax V:
2. New Smartfren Andromax I
Selain Smartfren Andromax V yang menjadi smartphone utama dan andalan kali ini, Smartfren juga menghadirkan New Smartfren Andromax I yang merupakan pembaharuan dari Smartfren Andromax I yang telah cukup suskses dipasaran. Spesifikasi New Andromax I lebih baik dibandingkan seri sebelumnya yaitu menggunakan sistem operasi Android Jelly Bean 4.1, smartphone ini juga telah dilengkapi dengan prosesor dual core 1,2 GHz, dengan layar 4 inci berteknologi IPS dengan lapisan OCA (Optically Clear Adhesive) yang tentu saja memberikan gambar yang lebih tajam dibandingkan seri lama. Selain itu, New Andromax I juga telah dibekali kamera beresolusi HD 720p. New Andromax I dijual dengan harga yang terjangkau Rp1,3 juta.
Berikut Spesifikasi dari New Smartfren Andromax I :
3. Smartfren Andromax C
Selain seri Smartfren Andromax V yang terbaru Smartfren juga memperkenalkan seri terbaru lain Smartfren Andromax C mengarah kalangan menengah kebawah. Smartfren Andromax C hadir dengan layar yang sama dengan New Andromax I, yakni 4 inci. Didukung dengan prosesor dual core 1 GHz dan perangkat grafis Adreno 203, berbasis sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Dengan memori internal 4 GB, Smartfren Andromax C dijual dengan harga yang relatif murah yaitu Rp 649 ribu.
berharga cukup ekonomis, tentu kehadiran
Berikut spesifikasi lengkap dari Smartfren Andromax :
4. Smartfren Windows Phone Huawei Ascend W1
Dari keempat produk baru yang diluncurkan Smartfren mungkin Ascend W1 ini yang sangat berbeda dibandingkan ke tiga produk diatas, karena Smartfren Ascend W1 hadir dengan sistem operasi Windows
8.
Smartfren Windows Phone Huawei Ascend W1 hadir dengan Layar sedikit lebih kecil dari Smartfren Andromax V, yaitu hadir dengan ukuran layar hanya 4 inci dgn resolusi 800 x 480 piksel. Ditenagai prosesor buatan Qualcom, Snapdragon MSM8227 dengan kecepatan 1,2GHz didukung RAM 512 MB, dikabarkan harga jual dari Smartfren Windows Phone Huawei Ascend W1 ini adalah Rp. 2 Jt.
Berikut Spesifikasi Smartfren Windows Phone Huawei Ascend W1:
- Jaringan 2G:CDMA,3G: EV-DO
- Dimensi 124,5 x 63,7 x 10,3 mm, 130 gram
- Layar 4.0-inch, Resolusi 480 x 800 piksel (WVGA),233,2 ppi pixel density 16M warna
- Touchscreen multi-sentuh kapasitif
- Processor Qualcomm MSM8229 chipset Dual-core 1.2 GHz CPU plus Adreno GPU
- 512 MB RAM, 4 GB built-in penyimpanan, microSD hingga 32 GB
- Windows Phone 8
- Kamera 5 MP kamera belakang,rekaman video, Auto fokus, geo-tagging, LED flash
- 0,3 MP kamera menghadap ke depan
- CDMA, EV-DO,microUSB 2.0, Bluetooth 3.1
- Wi-Fi 802.113.1b/g/n/l, Wi-Fi hotspot
- Baterai 2000 mAh
- Fitur lain: accelerometer, 3.5mm audio jack, GPS dengan A-GPS
Juni 04, 2013
Mito A355 Android quadcore dari Mito Mobile
Smartphone Android lokal saat ini bisa dikatakan produk produknya cukup mumpuni, dimana bila vendor besar mulai menelrkan produk produk yang di bekali dengan prosessor yang cukup garang semisal smartphone yang menggunakan prosessor dual core seperti Mito A300, Mito A322, Smartfren Andromax-U, atau Mito A15.
Kali ini Mito Mobile kembali melakukan gebrakan dengan menawarkan produk smartphone yang dipersenjatai dengan prosesor quadcore layaknya smartphone yang dikeluarkan merk merk branded yang tentu saja memiliki harga jual yang tinggi. Mito A355 adalah sebuah smartphone terbaru dari Mito Mobile yang telah dibekali prosessor empat inti atau quadcore.
Mito A355 menggunakan mengusung layar sentuh kapasitif berukuran 5.3 inch, yang bisa dikatakan Mito A355 adalah merupakan perangkat Phablet. Dengan fitur Dual GSM menjadikan Mito A355 memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan merk global karena selain dilengkapi dengan prosessor quadcore serta berlayar lebar, Mito A355 memiliki fitu khas produk lokal Dual GSM yang jarang di miliki oleh smartphone smartphone merk global.
Yang unik desain Mito A355 selain bodinya dikeliling balutan chrome, Mito A355 juga telah disediakan penutup layar yang akan menjaga layar tidak mudah tergores, selain itu Mito A355 juga telah dibekali dengan kamera kamera 8 megapixel dilengkapi dengan sejumlah fitur standar seperti pilihan scene mode (auto, night, sunset, party, steady photo, fireworks, dan lainnya), fasilitas video dan panorama, serta beragam pengaturan white balance yang terdiri daylight, cloudy, tunsten, incadescent, dan fluorescent.
Mito A355 ditenagai dengan prosesor 1.2 GHz quadcore Qualcomm Snapdragon dan seperti dikutip dari inet.detik.com hasil pengujian Mito A355 dengan aplikasi benchmark Quadrant menorehkan angka 4549 dan diklaim mengungguli sejumlah smartphone kelas atas lainnya.
Berikut Spesifikasi dari Mito A355:
Kali ini Mito Mobile kembali melakukan gebrakan dengan menawarkan produk smartphone yang dipersenjatai dengan prosesor quadcore layaknya smartphone yang dikeluarkan merk merk branded yang tentu saja memiliki harga jual yang tinggi. Mito A355 adalah sebuah smartphone terbaru dari Mito Mobile yang telah dibekali prosessor empat inti atau quadcore.
Mito A355 menggunakan mengusung layar sentuh kapasitif berukuran 5.3 inch, yang bisa dikatakan Mito A355 adalah merupakan perangkat Phablet. Dengan fitur Dual GSM menjadikan Mito A355 memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan merk global karena selain dilengkapi dengan prosessor quadcore serta berlayar lebar, Mito A355 memiliki fitu khas produk lokal Dual GSM yang jarang di miliki oleh smartphone smartphone merk global.
Yang unik desain Mito A355 selain bodinya dikeliling balutan chrome, Mito A355 juga telah disediakan penutup layar yang akan menjaga layar tidak mudah tergores, selain itu Mito A355 juga telah dibekali dengan kamera kamera 8 megapixel dilengkapi dengan sejumlah fitur standar seperti pilihan scene mode (auto, night, sunset, party, steady photo, fireworks, dan lainnya), fasilitas video dan panorama, serta beragam pengaturan white balance yang terdiri daylight, cloudy, tunsten, incadescent, dan fluorescent.
Mito A355 ditenagai dengan prosesor 1.2 GHz quadcore Qualcomm Snapdragon dan seperti dikutip dari inet.detik.com hasil pengujian Mito A355 dengan aplikasi benchmark Quadrant menorehkan angka 4549 dan diklaim mengungguli sejumlah smartphone kelas atas lainnya.
Berikut Spesifikasi dari Mito A355:
- Dimensi 147 x 77 x 9.9 mm
- CPU Qualcomm Snapdragon 8225Q 1,2 GHz Quad Core
- DATA 3G HSDPA, HSUPA 900 / 2100
- Dual SIM
- Display 5.3 inch TFT Capacitive touchscreen
- RAM 512 MB
- Internal 4GB Nano Flash
- Eksternal microSD up to 32 GB
- WLAN Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi hotspot
- Bluetooth with A2DP
- FM Radio, MP3, MP4
- USB Port microUSB v2.0
- Camera Front 1,3 MP & Rear 8 MP (Auto focus + flash light)
- OS Android Jelly Bean
- GPS with A-GPS
- Battery 2100 mAh
- Fitur Google Play, Gmail, Google Maps, Facebook, Twitter, YouTube, Yahoo Messenger, Navigation, Places, Email, dan lainnya.
Juni 03, 2013
Smartfren Andromax V (ZTE N986), Phablet sang penerus seri Andromax
Setelah sukses merilis smartphone dengan sistem operasi Android yang di mulai dari diluncurkannya Smartfren Wide lalu dilanjutkan dengan Smartfren Andro 4" lalu Smartfren Andro Max hingga yang terakhir Smartfren Andromax U yang mengedapankan fitur dual on CDMA-GSM yang cukup sukses diterima pasa Indonesia, kesuksesan ini pula yang mendorong Smartfren untuk melanjutkan seri smartphone Andromax.
Kali ini dikabarkan Smartfren akan merilis Smartphone Andromax V, atau lebih tepatnya sebuah Phablet karena Andromax V dikabarkan akan menggunakan layar berukuran 5", sebuah ukuran layar tanggung diantara ukuran sebuah Tablet atau sebuah Smartphone.
Kehadiran Phablet Andromax ini diperkuat dengan hadirnya penampakan foto yang diduga merupakan smartphone Andromax V yang memiliki desain yang hampir sama dengan smartphone ZTE N986. Smartphone ZTE N986 ini juga memiliki kemiripan desain dengan Nexus 4, dimana bodi pada perangkat tersebut memiliki sudut melengkung khas smartphone Nexus 4.
Dilihat dari bentuknya Andromax V tidaklah memiliki keistimewaan yang cukup berarti dan sama seperti smartphone Android pada umumnya, terlihat pada sisi belakang terdapat sebuah logo Smartfren dan pada sebuah lubang kamera pada bagian sisi atas kiri dengan dilengkapi lampu flash sementara pada bagian depan terdapat tiga tombol resistif Back, Home dan Menu serta terdapat pula kamera kedua pada sisi bagian atasnya.
Bila kabar yang mengatakan Andromax V ini adalah smartphone ZTE N986 maka spesifikasi dari Andromax V ini tentunya tidak akan jauh berbeda seperti layar dengan ukuran 5 inci dengan resolusi HD, prosesor 1.2 Ghz MediaTek MT 6589 Quad Core didukung dengan GPU PowerVR SGX 544MP dan RAM yang berkapasitas sebesar 1 Gb serta memori internal sebesar 4 Gb, dan tentu saja dilengkapi pula dengan Slot Micro SD.
Kamera yang disematkan pada Andromax V ini yaitu kamera yang beresolusi 8 megapiksel pada sisi belakan dan 1.3 megapiksel pada sisi depan. Dengan dibekali baterai berkapasitas 2300 mAh Andromax V menjadi sangat menarik karena smartphone ini telah didukung dengan sistem operasi Android 4.2 Jelly bean terbaru dan dikabarkan pula Andromax V sama seperti Smartfren Andromax U yaitu telah mendukung fitur dual on CDMA-GSM
Nah, bila melihat spesifikasi tersebut tentu saja Andromax V cukup menjanjikan namun sayangnya hingga saat ini belum ada informasi resmi dari pihak Smartfren mengenai harga dari Andromax V dan kapan akan resmi dirilis, tapi beberapa forum mengatakan Andromax V akan dirilis bertepatan pada acara Festival Komputer Indonesia 2013 yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 12 hingg 16 Juni 2013 nanti dangan harga jual tidak lebih dari Rp. 2,5 Juta, kita tunggu saja kehadirannya
Berikut prakiraan spesifikasi Smartfren Andromax-V:
Kali ini dikabarkan Smartfren akan merilis Smartphone Andromax V, atau lebih tepatnya sebuah Phablet karena Andromax V dikabarkan akan menggunakan layar berukuran 5", sebuah ukuran layar tanggung diantara ukuran sebuah Tablet atau sebuah Smartphone.
Kehadiran Phablet Andromax ini diperkuat dengan hadirnya penampakan foto yang diduga merupakan smartphone Andromax V yang memiliki desain yang hampir sama dengan smartphone ZTE N986. Smartphone ZTE N986 ini juga memiliki kemiripan desain dengan Nexus 4, dimana bodi pada perangkat tersebut memiliki sudut melengkung khas smartphone Nexus 4.
Dilihat dari bentuknya Andromax V tidaklah memiliki keistimewaan yang cukup berarti dan sama seperti smartphone Android pada umumnya, terlihat pada sisi belakang terdapat sebuah logo Smartfren dan pada sebuah lubang kamera pada bagian sisi atas kiri dengan dilengkapi lampu flash sementara pada bagian depan terdapat tiga tombol resistif Back, Home dan Menu serta terdapat pula kamera kedua pada sisi bagian atasnya.
Bila kabar yang mengatakan Andromax V ini adalah smartphone ZTE N986 maka spesifikasi dari Andromax V ini tentunya tidak akan jauh berbeda seperti layar dengan ukuran 5 inci dengan resolusi HD, prosesor 1.2 Ghz MediaTek MT 6589 Quad Core didukung dengan GPU PowerVR SGX 544MP dan RAM yang berkapasitas sebesar 1 Gb serta memori internal sebesar 4 Gb, dan tentu saja dilengkapi pula dengan Slot Micro SD.
Kamera yang disematkan pada Andromax V ini yaitu kamera yang beresolusi 8 megapiksel pada sisi belakan dan 1.3 megapiksel pada sisi depan. Dengan dibekali baterai berkapasitas 2300 mAh Andromax V menjadi sangat menarik karena smartphone ini telah didukung dengan sistem operasi Android 4.2 Jelly bean terbaru dan dikabarkan pula Andromax V sama seperti Smartfren Andromax U yaitu telah mendukung fitur dual on CDMA-GSM
Nah, bila melihat spesifikasi tersebut tentu saja Andromax V cukup menjanjikan namun sayangnya hingga saat ini belum ada informasi resmi dari pihak Smartfren mengenai harga dari Andromax V dan kapan akan resmi dirilis, tapi beberapa forum mengatakan Andromax V akan dirilis bertepatan pada acara Festival Komputer Indonesia 2013 yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 12 hingg 16 Juni 2013 nanti dangan harga jual tidak lebih dari Rp. 2,5 Juta, kita tunggu saja kehadirannya
Berikut prakiraan spesifikasi Smartfren Andromax-V:
- Layar 5 inch dengan resolusi HD 720p, 720 x 1280 pixel
- Dual SIM CDMA + GSM
- Prosesor Quad Core 1.2GHz Mediatek MT6589
- RAM 1 GB
- Internal memory 4 GB
- Kamera 8 Megapixel
- Slot microSD
- Android Android 4.2.1
- Kamera Depan 1.2 Megapixel
- Kamera Belakang 8 Megapixel
- Baterai 2300 mAh
Juni 01, 2013
Jejaring Sosial Suara
Kita tahu telah banyak jenis jejaring sosial dalam bebagai karakteristiknya tersendiri sebut saja Twitter jejaring sosial yang berbasis text, Facebook jejaring sosial yang berbagi Text, Video dan foto, Foursquare jejaring sosial bebasis lokasi, Youtube jejaring sosial tempat bebagi
video, Instagram tempat berbagi foto (awalnya hanya khusus untuk pengguna
iPhone), KYCK, Sosial Media para Pencinta Sepak Bola, Google+, Jejaring sosial ala Google dan masih banyak lagi yang mungkin anda sudah sering menggunakannya.
Sempat terpikir atau mungkin malah sudah ada tapi belum banyak yang tahu, namun sepanjang yang Amws ketahui belum pernah ada Jejaring Sosial atau Sosial Media(SocMed) yang menitik beratkan pada berbagi Suara, ya sebuah jejaring sosial yang khusus untuk saling berbagi suara.
Memang berbagi suara dapat dilakukan melalui sosial media yang sudah ada saat ini, semisal Facebook tetapi tentu bila ada sebuah sosial media yang mengkhususkan pada berbagi file suara baik itu sebuah lagu, teriakan, obrolan, suara binatang atau bahkan suara aneh aneh tentulah akan menarik dan bisa menjadi sebuah terobosan.
Memang pernah ada terobosan Twitter dengan Suara yang bernama Bubble Motion yaitu penyedia platform layanan blog suara menyerupai Twitter, namun sepertinya layanan ini tidak berkembang yang mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi tapi justru ini menjadi tantangan buat para praktisi internet di Indonesia untuk membuat jejaring sosial yang berbasis suara, yang bisa diberi nama misalnya 'Ngoceh', 'Volume', atau 'IndoVoice', entahlah yang terpenting ini hanyalah sebuah ide, dan saya berharap ada yang bisa merealisasikannya, karena saya pribadi tidak memiliki kemapuan merealisasikan ide tersebut.
Sempat terpikir atau mungkin malah sudah ada tapi belum banyak yang tahu, namun sepanjang yang Amws ketahui belum pernah ada Jejaring Sosial atau Sosial Media(SocMed) yang menitik beratkan pada berbagi Suara, ya sebuah jejaring sosial yang khusus untuk saling berbagi suara.
Memang berbagi suara dapat dilakukan melalui sosial media yang sudah ada saat ini, semisal Facebook tetapi tentu bila ada sebuah sosial media yang mengkhususkan pada berbagi file suara baik itu sebuah lagu, teriakan, obrolan, suara binatang atau bahkan suara aneh aneh tentulah akan menarik dan bisa menjadi sebuah terobosan.
Memang pernah ada terobosan Twitter dengan Suara yang bernama Bubble Motion yaitu penyedia platform layanan blog suara menyerupai Twitter, namun sepertinya layanan ini tidak berkembang yang mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi tapi justru ini menjadi tantangan buat para praktisi internet di Indonesia untuk membuat jejaring sosial yang berbasis suara, yang bisa diberi nama misalnya 'Ngoceh', 'Volume', atau 'IndoVoice', entahlah yang terpenting ini hanyalah sebuah ide, dan saya berharap ada yang bisa merealisasikannya, karena saya pribadi tidak memiliki kemapuan merealisasikan ide tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)