Januari 28, 2010
Bayangkan Ulat-ulat Hidup di Tubuh Anda
VIVAnews - Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, Ummi Darmianti, menderita akibat penyakit yang dia derita. Tubuhnya menjadi sarang ulat.
Penyakit Umi berawal dari bisul yang tak kunjung sembuh. Karena tidak diobati, bisulnya ditumbuhi ulat. Ulat pun terus berkembang. Setelah dua tahun ulat itu sudah ke mana-mana, dari badan hingga leher. Bahkan yang dikhawatirkan dokter, ulat itu bersarang hingga ke otak.
Ketua tim Dokter RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, dokter Khalid Saleh mengatakan, dari pemeriksaan sementara, Ummi diduga menderita penyakit TBC kelenjar.
"Jadi sama saja dengan penderita TBC yang menyerang daerah paru-paru yang bisa menular ke orang lain, penyakit Ummi juga kami nyatakan bisa menular," tegas Khalid Saleh saat dihubungi VIVAnews.
Munculnya ulat, lanjut Khalid, disebabkan oleh kondisi TBC yang sudah pada tahap infeksi sekunder. Hal itu dipicu oleh terlambatnya penanganan terhadap penyakit Ummi yang mengaku diderita sejak dua tahun lalu.
"Karena makin lama, sehingga menimbulkan ulat," tambahnya lagi.
Karena itu dokter meminta agar setiap warga waspada dan berhati-hati terhadap penyakit Ummi. Ia meminta, agar pengunjung yang ingin menyaksikan langsung penyakit Ummi, agar menggunakan alat pengaman berupa masker.
Demikian halnya yang ingin memberikan bantuan kepada Ummi. "Lebih baik waspadalah. Itu harapan kami," terang guru besar Fakulas Kedokteran Unhas itu.
Umi yang tinggal di Desa Tarinding, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, atau sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat itu pernah dibawa ke Puskesmas, dukun, dan pengobatan tradisional. Namun kondisinya justru semakin memburuk. Akhirnya pada Mingu 17 Januari, atas saran Kepala Desa setempat, Umi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju.
Di Rumah Sakit Mamuju, anak kelas VI SD ini telah menjalani operasi ringan. Namun hanya sedikit ulat yang bisa diangkat dari tubuhnya. Petugas medis mengatakan, penyakit Umi belum dapat ditangani secara optimal karena untuk mengeluarkan ulat dari tubuhnya memerlukan ahli bedah yang tidak dimiliki RSUD setempat. "Umi harus dibawa ke Makassar," katanya.
Bukan dibawa ke Makassar, pada Selasa 19 Januari Umi malah dibawa pulang. Alasannya klasik, keluarga Umi tidak memiliki biaya untuk membayar biaya rumah sakit. "Kami terpaksa membawa pulang," kata Sumitro, kakak kandung Umi.
Untung, kisah tragis Umi diketahui Istana. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Kesehatan dan Kepala Dinas Mamuju untuk segera mengambil tindakan prioritas kepada Umi.
"Kami akan bantu biayanya karena ini khas," kata Presiden, Jumat 22 Januari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar