Maret 31, 2010

Beda FB orang berpunya dengan orang tidak Punya

Bukan dengan maksud menghina

Lucu saja...
Selengkapnya

HP TouchSmart 300, Desktop layar sentuh




TouchSmart 300 (hp)

Hewlett-Packard (HP) seakan tak mau kalah dalam merilis produk jagoannya di ranah desktop layar sentuh. DetikINET pun berkesempatan menjajal produk anyar HP yang bernama TouchSmart 300 ini. Bagaimana hasilnya?

Jika dilihat sekilas, TouchSmart 300 memiliki layar yang nampak relatif kecil, dibanding produk desktop layar sentuh sejenis. Padahal lebar layarnya adalah 20 inch. Mungkin penyebabnya adalah bentuknya yang sedikit 'gendut' jadi mencerminkan bodynya yang padat.

Kekaguman detikINET muncul ketika mendengar kualitas audio yang keluar dari speakernya. Wah... mantap! Serasa memiliki Home Theatre berukuran kecil. Walau ukuran speaker dibalik body desktop ini tak menonjol, namun suaranya serasa memenuhi seluruh ruangan.

Dentuman bass serta renyahnya treble, terdefinisi dengan jelas melalui speaker yang terletak di bagian body bawah desktop tersebut. Dari desain yang diusung, produk ini nampak elegan dengan balutan warna hitamnya. Saat dinyalakan, TouchSmart 300 pun siap menyambut pengguna dengan portal layar sentuh bernama HP TouchSmart 3.0.

Berbekal prosesor AMD Athlon II X2 235e dan grafis Nvidia GeForce G210, desktop ini cukup mumpuni untuk menikmati kualitas film full HD. Meski yang sedikit mengganjal itu tadi, layar yang dipilih kurang berasa lebar. Namun tetap saja produk ini cocok untuk diletakan di ruang keluarga.

Dengan spesifikasi tersebut, TouchSmart 300 cukup lancar saat digunakan untuk memainkan game sekelas Left 4 Dead. Selain itu produk ini masih kuat untuk diajak mengolah grafis secara ringan dengan software macam Corel, Adobe Photoshop, bahkan mengerjakan project 3Ds Max (software grafis 3D) kecil-kecilan.

Portal Layar Sentuh Kurang Mulus

Bagian lain yang paling menarik dari desktop ini adalah sensasi layar sentuhnya dalam portal bernama HP TouchSmart 3.0. Portal ini menyediakan banyak ragam aplikasi mulai dari notepad, video, musik, browser, hingga canvas untuk melukis.

Dari sisi tampilan dan desain, portal layar sentuh HP ini, menurut detikINET sedikit lebih baik daripada milik Acer. Jika Acer Touch Portal milik Aspire Z5610 sedikit lebih ribet, maka HP TouchSmart terkesan lebih simpel dan elegan.

Namun saat detikINET mencoba gestur layar sentuh multi-touchnya, entah mengapa pengoperasian tiap-tiap apikasinya terasa kurang responsif. Misalnya saat digunakan untuk menggeser, memutar, atau melakukan zooming pada sebuah aplikasi. Kesannya sedikit patah-patah.

Sebagai informasi tambahan, HP TouchSmart 300 mengsung prosesor AMD Athlon II X2, sementara Aspire Z5610 mengusung Intel Core 2 Quad. Semoga hal ini bukan karena masalah prosesor, saat dipaksa melakukan kinerja multi-tasking.

Bermain-main dengan fitur layar sentuh desktop ini memang mengasyikan, terlebih untuk segala macam fitur hiburan yang ada di dalamnya. Namun jangan coba-coba mengetik menggunakan on-screen keyboard (keyboard virtual layar sentuh) untuk mengetik sebuah dokumen. 

Sama seperti Aspire Z5610, bagi yang belum terbiasa pasti akan sangat kesulitan untuk mengetik sebuah artikel dengan virtual keyboard tersebut. Apalagi bagi pengguna yang memiliki jemari relatif besar. Dijamin susah mengetik.

Kesimpulan
Dengan desain serta fitur multimedia yang unggul, HP TouchSmart 300 cukup kompetitif jika disandingkan dengan desktop serupa milik Acer bernama Aspire Z5610, terlebih dengan harga yang sedikit lebih murah.

Desktop ini pun bisa menjadi salah satu sarana hiburan bagi keluarga yang mengasyikan. Letakkan saja di ruang keluarga untuk berbagi hiburan multimedia.

Selain itu, HP pun menambahkan keyboard serta wireless mouse dalam box HP TouchSmart 300. Jadi user memiliki opsi alternatif dalam berinteraksi. Pengguna yang berminat dapat menyiapkan dana sekitar US$ 1.144. Sedikit lebih murah dari Acer Aspire Z5610 yang berharga  US$ 1.399.


Spesifikasi Umum:
- CPU: AMD Athlon II X2 235e (2.70 Ghz)
- OS: Windows 7 Home Premium (64-bit)
- GPU: Nvidia GeForce G210 (512MB/64bit)
- Display:  1600x900 pixel
- Memori RAM: 4GB 
- I/O: 5 USB, card reader, VGA, 2 jack audio, SPDIF out, LAN
- Storage: 500 GB
- Harga: US$ 1.144

Hasil Benchmark

PC Mark Vantage: 4622
- Memories Suite : 2795
- TV and movies suite: 2864
- Gaming Suite: 3650
- Music Suite: 4882
- Communication Suite: 4506
- Productivity Suite: 4379
- HDD test suite: 3524

3D Mark 06: 3547
- SM2.0 : 1370
- HDR/SM3.0 : 1319
- CPU : 2062

Base Score Windows 7 Performance: 5.0
- Prosesor: 6.2
- RAM: 7.1
- Grafis: 5.0
- Grafis Game: 6.0
- Hard Disk: 7.5

detikinet.com
Selengkapnya

Western Digital 64GB, 128GB dan 256GB


Media penyimpanan berbasis Solid State Drive (SSD) kian marak di pasaran. Western Digital selaku produsen Harddisk ternama pun ikut ambil bagian dengan meluncurkan WD SiliconEdge Blue.

SiliconEdge Blue adalah salah satu media penyimpanan berbasis SSD besutan Western Digital. Hadir dengan beragam kapasitas yakni, 64GB, 128GB dan 256GB, namun untuk pengujian kali ini detikINET akan mengkaji lebih dalam kemampuan WD SiliconEdge Blue versi 256GB.

Jika dilihat dari ukuran fisik, produk ini tidak berbeda dengan merk lain yang memiliki kapasitas serupa. Yakni memiliki ketebalan 0.4 inchi, lebar 2.75 inchi dan panjang 3.9 inchi.

Performa yang ditawarkannya pun tidak terpaut jauh, hanya saja produk ini memiliki kapasitas yang tergolong besar di kelasnya. Namun perlu diketahui, kunci performa produk SSD terletak pada Controller yang dimilikinya.

Berbeda dengan beberapa produk lain seperti Intel yang menggunakan Controller sendiri, WD malah memutuskan untuk menggunakan chip dari pihak ketiga sebagai 'otak' di balik performa SiliconEdge Blue.



Kecepatan Tinggi Namun Tidak Stabil

Memang tidak dapat disangkal lagi jika media penyimpanan SSD memiliki kecepatan baca/tulis yang lebih baik ketimbang Harddisk Drive (HDD) yang masih menggunakan Platter.

Tidak hanya itu, produk SSD juga mengkonsumsi energi yang lebih rendah serta tahan terhadap guncangan. Jadi, jika ada sebuah laptop yang menggunakan SSD maka dapat dioperasikan lebih baik ketimbang yang menggunakan HDD.

Untuk SiliconEdge Blue 256GB, memang memiliki kecepatan baca/tulis yang tergolong tinggi. Namun sayang, tidak stabil. Dalam artian, terdapat penurunan yang sangat signifikan ketika digunakan untuk mentransfer data dalam jumlah besar.

Hal ini dibuktikan melalui aplikasi HD Tune dimana terdapat penurunan yang sangat signifikan selama pengujian, misalnya untuk kemampuan menulis.

Produk ini mampu menulis hingga 182 MB/detik atau dengan rata-rata 107,9 MB/detik, namun hal tersebut tidak stabil hingga turun pada kecepatan terendah yakni 0.2 MB/detik.

Hal tersebut tentunya tidak akan terasa perbedaannya jika pengguna hanya menggunakan produk ini untuk beragam aplikasi ringan sehari-hari, namun lain halnya jika digunakan untuk mentranfer data besar semisal film dengan resolusi tinggi.


Layakkah Bermigrasi ke Era SSD?

SiliconEdge Blue bisa dibilang adalah debut pertama WD selaku pemain utama di industri media penyimpanan komputer. Kemunculan produk ini pun sekaligus memberikan banyak pilihan kepada para penggunanya. Lantas apakah sudah saatnya bermigrasi ke era media SSD?

Memang tidak dipungkiri jika SSD menawarkan sejumlah kelebihan yang tidak didapat dengan media HDD, namun segala jenis kelebihan tersebut harus ditebus dengan harga yang cukup mahal.

WD SiliconEdge Blue 256GB dibanderol dengan kisaran harga USD 999, harga yang cukup mahal memang tapi apa pantas dijadikan salah satu pilihan pengguna komputer?

Jawabannya adalah tergantung kebutuhan masing-masing individu, jika ingin media penyimpanan berkecepatan tinggi dengan dana tidak terbatas mungkin cocok dengan SSD. Lain halnya bagi pengguna dengan dana terbatas serta yang mementingkan kapasitas besar.


Kelebihan:
+ Kapasitas Besar
+ Kecepatan maksimum tinggi

Kekurangan:
- Harga Mahal
- Kurang stabil

Hasil Benchmark:

HD Tune
Read:
Minimum: 85.6 MB/sec
Maximun: 214 MB/sec
Average: 210.1 MB/sec

Write:
Minimum: 0.2 MB/sec
Maximun: 182.2 MB/sec
Average: 107.9 MB/sec

HD Tach
Quick Bech: 251.4 MB/sec
Long Bech: 254.2 MB/sec

PCMark vantage
HD Test Suite: 24530


Dalam mereview produk ini, detikINET menggunakan sistem berbasis: Prosesor Intel Core i7 965, Intel DX580SO, MSI GTX 275, Corsair HX1000W, Corsair Dominator 6GB kit, ASUS VH226 dan sistem operasi Windows 7

detikinet.com
Selengkapnya

Maret 25, 2010

Review K-Touch H899


Tidak kepingin ketinggalan, rupanya K-Touch yg sering muncul di iklan2 tv swasta nasional yg menawarkan produk hape murah tapi fitur berlimpah juga ikut kecimpung di dunia hape QWERTY yg memang lagi hot-hotnya.

K-Touch H899 qwerty adalah salah satunya. K-Touch H899 hadir dgn aplikasi “asli” Shmessenger, BOLT lite & Snaptu. Ponsel K-Touch H899 mempunyai shortcut ke Facebook, Twitter, Friendster, MySpace, Bebo dan Google. Selain itu, hape ini juga dipersenjatai dgn kemampuan Dual GSM On (Single Line), Layar QCIF 2,2 inci TFT 65.000 warna, Kamera VGA, Video, Pemutar Audio dgn Equalizer yg dapat diedit, Radio FM tidak perlu mesti menginsert Earphone/Handsfree, Bluetooth A2DP, Slot MicroSD s/d 16 GB, Java MIDP 2.0, Email, Blacklist untuk Panggilan & SMS.
Seperti telah diungkapkan di atas, handphone K-Touch qwerty ini bangga dengan aplikasi yg berbeda dari hape qwerty lainnya yang mempunyai fitur “impor” seperti eBuddy & Opera Mini, K-Touch H899 bangga tampil dengan spesifikasi software chat Shmessenger dan browser BOLT lite.
Selengkapnya

Maret 22, 2010

Tiphone T30 dan T28


Tiphone Mobile kembali mengguncang pasar ponsel tanah air dengan menggelontorkan dua tipe ponsel qwerty seharga kurang dari Rp500.000, seri T30 dan T28.

"Kami ingin mencoba menggarap komunitas mahasiswa dengan menawarkan ponsel qwerty murah, T28 dengan harga Rp399.000 dan T30 dengan Rp499.000. Itu juga sebabnya kami membuat pameran di Depok, yang memang wilayahnya mahasiswa," ujar Direktur Retail TiPhone Mobile David Tirtawijaya, di mal MargoCity, Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2010).

David sendiri yakin, TiPhone mampu menarik para mahasiswa dengan iming-iming harga murah, meski untuk T30 harga yang ditawarkan merupakan harga promo. Harga retail sebenarnya untuk T30 sendiri sekira Rp599.000, sedangkan T28 tetap dengan Rp399.000.

Tidak heran jika kemudian TiPhone berani menggelar pameran di salah satu mall terbesar di Depok ini selama dua hari. Nantinya, menurut David, pameran yang dibarengi dengan penjualan langsung ini akan diteruskan di beberapa kota di Indonesia, khususnya kota-kota besar.

Untuk urusan spesifikasi, aplikasi jejaring sosial macam Facebook dan Twitter telah terintegrasi di dalamnya, termasuk fitur messaging dari Yahoo, eBuddy, juga TiPhone Messenger yang difasilitasi lewat Ring Email. Tidak ketinggalan juga fungsi dual on GSM-GSM yang dibundle dengan jaringan luas berkualitas lewat simPati Max Telkomsel.

Hanya saja, untuk T30 dibenamkan juga fitur video chat yang memungkinkan pengguna melakukan komunikasi tatap muka dengan pengguna TiPhone lainnya. Selain itu, dalam T30 juga telah dilengkapi dengan aplikasi Opera Mini yang bisa digunakan untuk browsing internet. Tidak heran jika TiPhone membandrol T30 lebih mahal ketimbang T28.

"Untuk pameran selama dua hari ini kami sendiri tidak memasang target. Namun sampai hari ini diperkirakan sudah terjual lebih dari 2.000 unit untuk dua tipe tersebut. Dalam dua hari, kemungkinan bisa mencapai lebih dari 4.000 unit," tandas David.

copas okezone.com
Selengkapnya

Tiphone akan mengeluarkan Ponsel bebasis Android

Meski ponsel dengan platform Blackberry masih mendominasi segmen ponsel cerdas (smartphone), platform lain dengan judul "Android" sudah mulai menggeliat. Beberapa vendor ponsel besar bahkan sudah mengeluarkan produknya yang berbasis "Android".
Tak mau ketinggalan, PT Tiphone Mobile Indonesia melalui produk TiPhone juga membidik pasar Android. "Tren saat ini sedang mengarah pada ponsel berbasis Android, sehingga kami berusaha mengejar tren tersebut," ujar Endy Purwanto, saat konferensi pers peluncuran produk barU TiPhone di Margo City, Depok, Sabtu (20/3/2010).
Pengguna ponsel dengan basis Android, katanya, sudah cukup banyak, sehingga segmen ini sangat potensial. "TiPhone akan meluncurkan produk yang berbasis Android pada bulan April. Paling lambat, satu setengah bulan dari sekarang," ujar Endy yang saat ini menjabat sebagai Vice President PT Tiphone Mobile Indonesia.
Produk baru yang diluncurkan oleh TiPhone di Margo City, Depok, adalah dua ponsel Qwerty yang dibandrol dengan harga di bawah Rp 500 ribu. Namun harga ini hanya promosi yang berlaku hingga pameran TiPhone berakhir besok, Minggu (21/3/2010).

copas kompas.com
Selengkapnya

QWERTY dibawah Rp. 500.000,-


Persaingan ketat di antara produk ponsel Qwerty dari berbagai vendor tak menghambat TiPhone untuk meluncurkan dua produk terbarunya. Produk yang dinamakan T30 dan T28 ini dibandrol dengan harga kurang dari Rp 500.000.
"Dua ponsel ini termasuk ponsel Qwerty yang paling murah dibandingkan dengan produk dari vendor lain," jelas Endy Purwanto saat konferensi pers di Margo City Mall, Depok, Sabtu (20/03/2010).
Kedua jenis ponsel ini, katanya, sudah terjual hingga 460 unit, meski peluncuran resmi kepada publik baru akan dilakukan pada pukul 17.00 WIB nanti. "Kami menargetkan penjualan 2.000 unit pada hari pertama, dan juga pada hari kedua. Kami optimis target 4.000 unit akan tercapai hingga pameran besok," ujar Endy yang saat ini menjabat sebagai Vice President PT TiPhone Mobile Indonesia.
Seri T28 dibandrol dengan harga Rp 399.000, sedangkan T30 Rp 499.000. "Tapi harga ini hanya berlaku sebagai harga promosi pada pameran hingga besok di Margo City Mall Depok," tambah Endy.
Dua ponsel baru dari TiPhone ini memiliki fitur yang kurang lebih sama. Keduanya memiliki dual kamera, FM radio, bluetooth, slot micro SD, dan MP3 player. Keduanya juga memiliki fitur dual sim card (GSM/GSM), yang salah satu slotnya sudah di-lock oleh Telkomsel.
Perbedaannya terletak di fitur TiPhone Messenger dan push e-mail yang hanya dimiliki oleh seri T30. TiPhone masih akan menyelenggarakan pameran kedua produk terbarunya di Margo City Depok, hingga Minggu (21/03/2010)

copas kompas.com
Selengkapnya