Agustus 04, 2009

Hati-hati dengan ATM Debit


 Maling Berteknologi Canggih

Kapolwil: Ini Yang Pertama di Indonesia
SURABAYA - Pemegang kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu debit kini harus lebih waspada. Sebab, pelaku kejahatan semakin canggih dalam beraksi. Kartu debit pun sangat mudah dibobol.

Kemarin, Unit Idik IV Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Satreskrim Polwiltabes Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA dengan modus baru. Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, menyadap data nasabah melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.

Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar menyebutkan, kasus yang diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di Indonesia . "Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus kartu debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang pertama," kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Mujiyono..

Barang bukti yang disita polisi cukup banyak. Di antaranya, sebuah card reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer (pembaca data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli tersangka di Hongkong," ungkap Anang.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pengungkapan tersebut bermula dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA melapor adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta dalam dua bulan terakhir," katanya.

Selanjutnya, tim Eksus (Ekonomi Khusus) Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu debit BCA itu terjadi di Surabaya .. Mabes Polri pun memerintah Polwiltabes Surabaya untuk mengungkap kasus tersebut.

Penyelidikan yang dipimpin Kasubnit Idik IV Iptu Mulyadi tidak sia-sia. Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21, Klampis Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data nasabah BCA saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di tokonya.

Kepada penyidik, Tony mengakui semua perbuatannya. "Saya memang berniat membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya," ungkapnya.

Salah satu buktinya adalah kenekatan Tony membeli skimmer dan card reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu dibeli di Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.

Anang menjelaskan, modus yang dilakukan Tony sebenarnya cukup sederhana. "Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia hanya perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal tersebut tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya gampang dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya tersebut.

Selanjutnya, skimmer canggih merek Axicon yang dibeli Tony jauh-jauh dari Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya, hanya butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para pelanggan berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony menghubungkan EDC (alat pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian disambungkan ke laptop-nya.

Kemudian, data tersebut dimasukkan ke dalam kartu kosong yang telah disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN yang sebelumnya diintip.. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM korban," ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun, belum lama beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)

 

 

 



__._,_.___
Selengkapnya

Juli 13, 2009

My First Online experience

Pertama kali bisa Online tuh waktu di kerja di kantor sebelumnya kira kira tahun 2000, di perusahaan distributor cat.
Waktu itu saya sering kerja keluar pulau untuk urusan pekerjaan, masih ingat waktu itu kalau pas pergi ke luar pulau semisal ke Kalimantan, kita dibekali 1 buah Laptop berikut printer kecil sebagai alat untuk kerja.
Bila sedang di kantor cabang, saya sempat curi curi untuk online via dialup telkom. Waktu itu saya penasaran untuk online karena penasaran dengan HP Siemens saya (tipe S45)yang ingin saya 'oprek', karena waktu itu saya bila sedang di Kantor pusat hanya bisa beremail ria, jadi bila sedang membutuhkan untuk online tidak bisa dilakukan. Karena penasaran untuk oprek HP saya waktu itu, akhirnya waktu di kantor cabang saya coba-coba online, walau dengan pengetahuan yang sangat minim soal internet tapi saya tetap memberanikan diri untuk online, karena saat itu bila sedang di kantor cabang agak sedikit bebas untuk melakukan dial up untuk berinternet ria.
Dengan hati was was, saya akhirnya bisa memuaskan kepenasaran waktu itu, tidak lama dari situ akhirnya saya pindah tempat kerja.
Ditempat kerja yang baru saya bisa berinternet dengan bebas, seperti kucing menemukan ikan asin saya sampai pulang malam hanya untuk internetan di kantor, tapi itu saya lakukan tidak lama hanya beberapa hari saja. Yang paling mengasikan waktu itu adalah download program, tapi karena keterbatasan Bandwith dan sangat lambatnya koneksi waktu itu yang menyebabkan malasnya berinternetan lagi, sampai akhirnya saya mencoba messanger dan berkontak dengan dengan teman di kantor lama serta teman dikantor baru, bersebelahan pun waktu itu kita berbicara via messanger, sampai akhirnya messanger dilarang dan hanya diperbolehkan untuk orang-orang tertentu.
Gara-gara messanger ini saya masih kontak sampai sekarang dengan teman yang sudah terpisah negara.
Itulah sedikit pengalaman beronline.
Selengkapnya

Januari 14, 2009

How Are They Diagnosed Cataract

How Are They Diagnosed?
Although you might think you have a cataract, the only way to know for sure is by having an eye examination. Should your eyecare professional find a cataract, he or she can monitor it and advise you about any future treatment.

Treatment Options
In most cases, the only cataract treatment option is surgery. Your eyecare professional will remove your clouded lens and, in most cases, replace it with a clear, plastic lens. Cataract surgery is quite successful in restoring vision. In fact, it is one of the most common surgeries performed in the United States, with more than one million surgeries done each year.

If your eyecare professional finds a cataract, it may be several years before you need surgery. In fact, you might never need surgery. If you have a cataract, it's important to have your vision tested regularly. That way, you and your eyecare professional can determine when you might need treatment.

Slowing Down Cataract Development
Currently, there is no cataract cure or way of reversing cataracts, and it may not be possible to prevent them. But there are some things that you can do to possibly slow down the rate at which they form. Some of these cataract prevention measures include:

Regular eye exams
Certain lifestyle and dietary changes.
Selengkapnya

Causes and Risk Factors for Cataracts

Causes and Risk Factors for Cataracts
Research scientists know how the lens clouds (see Age-Related Cataract Formation) and that certain things can increase a person's risk of developing cataracts. But researchers do not know what causes the lens to cloud. The search for these cataract causes is an active area of research.

Cataract research has shown that people with certain risk factors are more likely than others to develop them. A risk factor is anything that increases a person's chance of developing a disease.

Specific risk factors for this condition include:

Age (the risk increases as you get older)
Diabetes
Smoking
Long-term alcohol use
Prolonged exposure to ultraviolet sunlight
Lead exposure.

Types of Cataracts
Although most cataracts are related to aging, there are other types. Some of these other cataract types include:

Secondary
Traumatic
Congenital
Radiation.

The term "age-related" is a little misleading. You don't have to be a senior citizen to get this type of cataract. In fact, people can have an age-related cataract in their 40s and 50s. But during middle age, most are small and do not affect vision. It is after age 60 that most cataracts cause a decrease in vision.

Symptoms of Cataracts
There are several possible cataract symptoms. However, other eye problems can also cause these symptoms. Anyone with possible symptoms should see an eyecare professional. Only a qualified eyecare professional can diagnose and treat the problem.

Possible symptoms may include:

Blurred or cloudy vision
Lights seem very bright (glare)
Colors seem faded
Difficulty reading
Poor night vision
Double vision or multiple images in one eye (this may go away as the cataract gets larger)
Frequent prescription changes in your eyeglasses or contact lenses.
Selengkapnya

What Are Cataracts?

What Are Cataracts?
A cataract is simply the clouding of the lens in the eye. When the lens becomes cloudy, the flow of light is distorted and the picture formed on your retina becomes dim or blurry.

Cataracts are common in older people. By age 80, more than half of all Americans either have a cataract or have had cataract surgery. A cataract can occur in either or both eyes. However, it cannot spread from one eye to the other.

In addition to the obvious problems of reduced vision, the visual disability associated with cataracts can have a significant impact on the risk of falls and fractures, your quality of life, and possibly even mortality.

Understanding the Lens
The lens lies behind the iris and the pupil. It works much like a camera lens. It focuses light onto the retina at the back of the eye, where an image is recorded. The lens also adjusts the eye's focus, letting you see things clearly, both up close and far away.

The lens is made of mostly water and protein. The protein is arranged in a precise way that keeps the lens clear and lets light pass through it.

In a normal eye, light passes through the transparent lens to the retina. Once it reaches the retina, light is changed into nerve signals that are sent to the brain. But as we age, some of the protein may clump together and start to cloud a small area of the lens. This is a cataract. Over time, the cataract may grow larger and cloud more of the lens, making it harder to see.
Selengkapnya